http://www.one.org

Blog-nya keluarga Zyva, mudah-mudahan berguna.. amin!

Lindungi Putra-Putri Anda dari Ancaman Bahaya Rokok!

Friday, October 20, 2006

Bertemu Sastrawan Favorit

Pada suatu acara yang saya hadiri hari Kamis (19/10/06) malam, saya sangat senang sekali bertemu dengan salah satu tokoh sastra Indonesia yang sangat saya kagumi selain Pramudya Ananta Toer, yaitu Bapak Taufik Ismail.

walaupun saya tidak terlibat di dunia kesastraan, tapi saya sangat mengagumi karya dan baktinya terhadap dunia sastra Indonesia. Salah satu kegiatan Beliau adalah merancang program "Sastrawan Bicara Siswa Bertanya" (SBSB), SBSB sendiri telah melibatkan setidaknya 43.000 siswa dari 80 sekolah serta menurunkan ratusan sastrawan. Misinya, meningkatkan budaya membaca, merangsang siswa menulis dan berapresiasi terhadap sastra, yang mana karya2 sastra murid2 tersebut di publikasikan dalam bentuk majalah sasta "Horison" yang terbitkan bersama yayasan yang Beliau bentuk.



Taufik Ismail Dilahirkan di Bukittinggi (25 Juni 1935) dan dibesarkan di Pekalongan, tumbuh dalam keluarga guru dan wartawan yang suka membaca. Beliau telah bercita-cita menjadi sastrawan sejak masih SMA. Dengan pilihan sendiri, Beliau menjadi dokter hewan dan ahli peternakan karena ingin memiliki bisnis peternakan guna menafkahi cita-cita kesusastraannya. Beliau tamat FKHP-UI Bogor pada 1963 tapi gagal punya usaha ternak yang dulu direncanakannya di sebuah pulau di Selat Malaka.

Semasa kuliah aktif sebagai Ketua Senat Mahasiswa FKHP-UI (1960-1961) dan WaKa Dewan Mahasiswa UI (1961-1962).

Di Bogor pernah jadi guru di SKP Pamekar dan SMA Regina Pacis, juga mengajar di IPB. Karena menandatangani Manifesto Kebudayaan, gagal melanjutkan studi manajemen peternakan di Florida (1964) dan dipecat sebagai dosen di Institut Pertanian Bogor. Beliau menulis di berbagai media, jadi wartawan, salah seorang pendiri Horison (1966), ikut mendirikan DKJ dan jadi pimpinannya, Pj. Direktur TIM, Rektor LPKJ dan Manajer Hubungan Luar Unilever. Penerima beasiswa AFS International Scholarship, sejak 1958 aktif di AFS Indonesia, pernah Ketua Yayasan Bina Antar Budaya, penyelenggara pertukaran pelajar antarbangsa yang selama 41 tahun (sejak 1957) telah mengirim 1700 siswa ke 15 negara dan menerima 1600 siswa asing di sini. Beliau terpilih menjadi anggota Board of Trustees AFSIS di New York, 1974-1976.

Pengkategoriannya sebagai penyair Angkatan '66 oleh Hans Bague Jassin merisaukannya, misalnya Beliau merasa puas diri lantas proses penulisannya macet. Beliau menulis buku kumpulan puisi, seperti Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia, Tirani dan Benteng, Tirani, Benteng, Buku Tamu Musim Perjuangan, Sajak Ladang Jagung, Kenalkan, Saya Hewan, Puisi-puisi Langit, Prahara Budaya: Kilas Balik Ofensif Lekra/PKI dkk, Ketika Kata Ketika Warna, Seulawah-Antologi Sastra Aceh, dan lain-lain.

Banyak puisinya dinyanyikan Himpunan Musik Bimbo, pimpinan Samsudin Hardjakusumah, atau sebaliknya ia menulis lirik buat mereka dalam kerja sama. Beliaupun menulis lirik buat Chrisye, Yan Antono (dinyanyikan Ahmad Albar) dan Ucok Harahap. Menurutnya kerja sama semacam ini penting agar jangkauan publik puisi lebih luas.

Beliau sering membaca puisi di depan umum. Di luar negeri, ia telah baca puisi di berbagai festival dan acara sastra di 24 kota Asia, Australia, Amerika, Eropa, dan Afrika sejak 1970. Baginya, puisi baru ?memperoleh tubuh yang lengkap? jika setelah ditulis, dibaca di depan orang. Pada April 1993 ia membaca puisi tentang Syekh Yusuf dan Tuan Guru, para pejuang yang dibuang VOC ke Afrika Selatan tiga abad sebelumnya, di 3 tempat di Cape Town (1993), saat apartheid baru dibongkar. Pada Agustus 1994 membaca puisi tentang Laksamana Cheng Ho di masjid kampung kelahiran penjelajah samudra legendaris itu di Yunan, RRT, yang dibacakan juga terjemahan Mandarinnya oleh Chan Maw Yoh.

Bosan dengan kecenderungan puisi Indonesia yang terlalu serius, di awal 1970-an menggarap humor dalam puisinya. Sentuhan humor terasa terutama dalam puisi berkabar atau narasinya. Mungkin dalam hal ini tiada teman baginya di Indonesia.

Penghargaan yang didapat Anugerah Seni dari Pemerintah (1970), Cultural Visit Award Pemerintah Australia (1977), South East Asia Write Award dari Kerajaan Thailand (1994), Penulisan Karya Sastra dari Pusat Bahasa (1994). Dua kali ia menjadi penyair tamu di Universitas Iowa, AS (1971-1972 dan 1991-1992), lalu pengarang tamu di Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur (1993).

Friday, October 13, 2006

Curhat Bulan Puasa

Bulan puasa tahun ini dirasakan cukup berat, Selain cobaan pada keluarga kami di awal bulan puasa (baca: cobaan di awal puasa), yang sangat terasa adalah cuaca menyengat di siang hari. Betapa tidak, sudah hampir 1 tahun Jakarta tidak turun hujan, ditambah parah dengan mengalirnya suhu panas dari daratan australia ke wilayah Indonesia. Waduh2, memang cobaan bertambah berat.

Saya yang anti banget kepanasan sudah pasti gak tahan berlama-lama melakukan aktifitas diluar rumah atau kantor, karena kalau puasa paling tidak tahan dengan yang namanya haus. Tapi alhamdulillah hingga saat ini rasanya tidak terlalu haus menggerogoti kerongkongan, mungkin karena pas sahur sudah diantisipasi minum banyak dan minum minuman rehidrasi yang banyak vitaminnya itu loh, hehehe.

Satu lagi yang menjadi perhatian di bulan puasa tahun ini, ibundaku sekarang sendirian dirumah, keponakan yang selama ini menemani hampir 2 minggu ini menemani ibunya yang datang ke Jakarta dari Ternate, tinggal di Depok, kemungkinan besar tanggal 18 Oktober nanti pulang kampung. Hal ini harus membuat kami sebagai anak2nya meningkatkan perhatian dan curahan kasih sayang kepada ibunda kami.

Walau banyak cobaan berat di bulan puasa tahun ini namun ada juga yang membuat bahagia karena bulan puasa tahun ini banyak yang merayakan ulang tahun, setelah pada minggu awal istriku ulang tahun, minggu depan kk sarah keponakan kami ulang tahun, nanti pas lebaran Ka Emy istri dari abangku ulang tahun juga, jadi praktis byk acara buka puasa bersama dengan keluarga.

Walau nanti pas lebaran sudah bisa dikatakan saya tidak terlalu antusias karena akan ada 2 versi hari lebaran dan itu bikin saya sedih, namun saya dan keluarga berharap, pelajaran yang kami dapat di bulan yang suci ini dapat meningkatkan ibadah kami kepadaNya dan mempererat kasih sayang di dalam keluarga kami. Amiinn...